Selasa, 27 September 2016

POS INDONESIA REBORN

REBORN is that mean terlahir kembali,,, tahun 2016 merupakan tahun pembaharuan bagi WARKOP yaitu grup gabungan antara Dono, Kasino dan Indro pasti semua udah pada tau kann….??? Ya kan Ya Kan..??? Ya jelas jawabannya IYA dong,, siapa sih yang ngga tau mengenai orang – orang ini. Nah sekarang Om Indro lagi berusaha untuk melestarikan WARKOP agar para penikmat film tidak lupa dengan adanya film yang HITS jaman dulu dan selalu dirindukan sampai saat ini, tentunya dengan menambahkan sedikit tema baru dan tetap tidak menghilangkan tema lama. Dicetuskan dengan nama  WARKOP DKI REBORN dan diperankan oleh Vino G Bastian sebagai Kasino, Tora Sudiro sebagai Indro, dan Abimana Aryasatya sebagai Dono .
Wowowowowowo, jadi sebenarnya apa yang dibahas ditulisan ini…? lalu apa hubungannya dengan POS Indonesia …? Mungkin semua akan bertanya – tanya. Hubungannya adalah karena WARKOP DKI Reborn membantu saya untuk mendapatkan inspirasi dalam menulis tentang POS Indonesia yang dulunya dikenal sebagai jasa pengiriman satu-satunya di Negara kita, dan sampai saat ini masih eksis dan dikenal oleh masyarakat.
Mulai dengan sejarah mengenai POS Indonesia, didirikan di kota Batavia atau yang saat ini dikenal dengan Kota Metropolitan yaitu Jakarta. Pendirinya adalah Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746, tujuan didirikan pos  agar keamanan surat – surat yang dimiliki oleh penduduk dapat terjamin, tentu saja dikhususkan bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor diluar Jawa dan bagi mereka yang datang dan pergi ke Negeri belanda. Diawali dengan tujuan tersebut pelayanan pos telah lahir untuk mengemban peran penting terhadap pelayanan publik.
Empat tahun setelah kantor pos Batavia didirikan, kemudian berdirilah kantor pos di Semarang, kantor pos tersebut dibangun bertujuan untuk mempercepat pengirimannya. Rute yang digunakan saat itu hanya melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Seiring dengan berjalannya waktu kantor pos semakin berkembang dan mulai membuka cabang disetiap daerah, boleh dibilang termasuk dikota saya dilahirkan yaitu Malang.
Sejak kecil saya diajarkan untuk menabung, tentu saja mengandalkan hasil uang jajan dari orang tua dan uang yang diperoleh pada saat saudara datang berkunjung dan suasanya berlebaran. Saat itu belum ada bank yang memperbolehkan untuk anak seusia saya menabung dibank. Lalu bagaimana caranya agar anak-anak tetap dapat menabung dengan namanya sendiri. Wahhh… jangan khawatir ada SANG HERO yaitu Kantor POS keliling, namanya sih kantor POS tapi kita juga bisa nabung loh… setiap minggu pihak kantor pos berkeliling untuk datang dan mempermudah masyarakat yang tidak dapat menjangkau karena jarangnya angkutan untuk menuju kantor pos (ndak kaya sekarang angkot penuh, motor banyak, mobil banyak, macet dehhh dimana-mana…hha), dengan begini kita tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos karena pihak kantor pos dengan membawa mobil sudah berkeliling. Tabungan saya gunakan ada tabungan BATARA, minimal menabung boleh 1000 rupiah… inget banget ada gambar tunas dibukunya. Oh tidaaaaakkkkk,,, aku nyari gambar bukunya di google ngga ada.. pokokny ada garis – garis jingga dibukunya.
Setiap denger ada mobil dari Kantor Pos keliling yaa semangat ngantri rebutan sama anak-anak yang lain. Seru begitu udah dapet stempel pas nabung udah seneng banget… dan senengnya tergambar sampai sekarang. Sampe nulis ini pun jadi senyum-senyum inget masa lalu. Dan sekarang tujuan saya menuliskan ini adalah kita bernostalgia dengan PAK POS dengan wajah sabar dan usia yang sudah tua…^_^. Aku rindu Pak POS.
Hari ini tanggal 27 September 2016 saya mengalami kebahagiaan yang sama setelah sekian tahun yang lalu tidak pernah menggunakan jasa kantor pos. Maksudnya ngga beli barang online dan dikirim pake POS kebanyakan pakai ekspedisi lain. Saya membeli sebuah dompet melalui Buk*****k dan saya pilih adalah jasa W***** untuk pengiriman, namun penjual ditoko Online tersebut mengirimkan pesan dan dia mengkonfirmasi untuk merubah ekspedisi pengiriman karena kesulitan menemukan ekspedisi W*****. Penjual menggantinya dengan POS Indonesia, waduuhhh dalam hati udah bilang ajaa nihh,, yahh pasti lamaaa, atau yahhh duit yang ak trf ternyata kurang. Saya coba diskusi mengenai biaya pengiriman yang saya transferkan, kata si penjual ngga papa katanya anggap saja saya diskon. Tentu saja bahagialaahhh,,, seorang wanita mendengar kata diskon itu kaya hadiah besar. Nah akhirnya setujulah saya, ya karena anggapan saya kekurangan biaya pengiriman ditanggung penjual yaa mau dikirim menggunakan ekspedisi apapun yaa oke ajalahh, oh iya nominal diskon yang tanggung penjual itu 3500 rupiah, tapi lumayannnn puooollll yooooo….. lumayan buat beli cilok.
Nah hari ini dompetnya dateng, padahal dompet baru dikirim hari Senin. Yaahhh ngga jauh banget sih lokasinyaa.. cuma kan biasanya yang lain agak lama. Wohhh dikasih tau temen kantor kalau ada surat dari pak pos, padahal saya sudah tau kalau itu isinya dompet yang saya beli tapi bahagianya itu lain. Beda dengan pengiriman ekspedisi lain… Ulalalalalaaaaa Pak POS ku datang. Leadtimenya ngga lama ternyata,, wahhh berati kalau dulu lama yaa ada kemungkinan karena jarang ada yang naik pesawat dan biayanya mahal bok…. kalau sekarang mahhh dikit-dikit naik pesawat. Ya.. ya.. yaa.. sebuah kepercayaan kepada POS untuk menyampaikan barang dengan cepat kini berdiri kokoh (lahh.. kog malah alay) nahh dari situ deh Reborn kepercayaannya, apalagi dengan keadaan POS Indonesia yang sudah mengikuti perkembangan jaman,, apa-apa sekarang POS Indonesia sudah canggih. Supportnya luar biasa, dan kita harus melestarikannya. Terima kasih POS INDONESIA.